14.7.08

Tentang cinta..

Love
L is for the way you look at me
O is the only one i see
V is very very extraordinary
E is even more than anything that you adore
cause love is more than i can give to you
love is more than just a game for two

nb: kalo g salah inget yah

Begitulah. Ada orang yang bingung karena jadi jomblo kelamaan.
Ada orang yang bingung udah merit tapi tengkar terus.
Ada yang bingung kenapa pasangannya selingkuh.
Ada yang bingung kenapa ada orang yang dia gak suka malah ngejar2 terus.
Ada yang bingung kenapa tiap kali nembak bawaannya ditolak terus.
Banyak yang bingung karena cinta.

Kadang cerita n film drama bukannya membantu, malah membuat realita semakin jauh dari harapan. Beneran lho.. Itulah sebabnya kenapa aku suka banget cerita dongeng, dibandingkan dengan drama. Karena dongeng tetaplah dongeng, bukan "based on true story", hahahahaha

Aku pernah diberitahu seseorang yang sampe sekarang bener2 netap di hati -perkataannya bukan orangnya- bahwa cinta itu harus didasari dengan yg namanya disiplin.

Bener.

Mana ada sih cinta yang bisa tulus setulus-tulusnya -kecuali God- mana ada pasangan yang begitu cintanya tapi tidak pernah mengharapkan timbal balik dari pasangannya. Cinta itu egois.
Cinta itu ingin memiliki.
Cinta itu pengen menguasai.
Tapi cinta tetaplah cinta. Karena cinta orang mau berkorban. Karena cinta orang mau berubah. Karena cinta orang mau yang dia tidak mau.

Ada orang pernah berkata, pernikahan itu seperti benteng yang terkepung. Yang didalam ingin keluar tapi tidak bisa, yang di luar ingin masuk tapi sulit.
Padahal pernikahan itu cuma masalah komitmen, masalah disiplin tadi. Apa kita siap liat sisi terburuk pasangan kita.
Apa kita bisa menerima semua kekurangan pasangan kita.

Dulu aku pernah baca buku judulnya testpack kalo gak salah, novel indonesia. Cerita tentang pasangan yang berusaha memiliki anak tapi memang gak bisa. Di buku itu ada tulisannya "jangan menikah dulu kalo belum baca buku ini" -semacam itulah-
Nah, waktu dah nikah, misal pasangan kita tidak bisa memberikan keturunan, apa kita masih cinta. Misal ternyata keluarga mereka tidak seperti yang kita harapkan, apa kita bisa menerima.

Ada temen, pengennya pacarnya harus bisa menerima dia, pasangannya harus memperbaiki sifat sikap yang dia rasa kurang. Kenapa kita menuntut orang berubah. Kenapa bukan kita yang berubah. Apa kata dunia? -weleh gak nyambung-

Pernikahan hanyalah tentang komitmen, disiplin yang mendasari cinta tadi. Bayangkan, tiap pagi kamu melihat pasanganmu bangun dengan rambut acak2an, bekas iler disana-sini (aku gak ngiler kok, hehe), bau nafas pagi hari belom sikat gigi, de el el. Bayangin dulu deh.
Dua orang berbeda, ketemu gede.
Gmana bisa sejalan. Pasti ada penyesuaian2 yg mesti dibuat.

Sama kayak kita tengkar sama sodara kita. Biar tengkar kayak apa , yang namanya sodara tetep sodara. Apalagi ini suami/istri, malah dibilang dua menjadi satu. Bukan cuman sedarah lagi, malah sedarah sedaging, senyawa, sejiwa.

Susah memahami kalo belom menjalani.

Aku ngeliat sodaraku yg lagi pacaran. Apa2 tanya pacarnya dulu, pilihan minta pacarnya, dsb. Aku cuman mikir, trus kamu tuh mau jadi kayak apa seh, kayak pacarmu, hehe. Aku ya aku, kamu ya kamu. Nanti aku ditambah kamu baru deh jadi kita. Jangan aku sama dengan kamu, gak seru!

Cowok suka cewek karena cewek itu adalah cewek. Begitu juga sebaliknya. Mana ada orang suka orang lain yang tidak punya identitas, sama kayak robot yang diprogram harus gini gitu, dimana menariknya, ya kan.

Dulu aku pernah ngobrol ma temen, katanya, benernya tiap cowok tuh sayang sama ibunya. Karena itu mereka menyukai wanita, karena wanita itu pasti punya sisi lembut sisi keibuannya.
Malah ada yg bilang A girl will be a woman, but a boy will still be a boy. Hahaha

Kadang emang rasanya lucu aja, God bikin manusia itu semua unik.
Apalagi yg namanya cinta. Ada yg gara2 cinta ditolak sampe bunuh diri, hahaha, itu mah obsesi, bukan cinta lagi.
Fill the earth with love aja lah. Semua indah pada waktunya..
-tulisan gak jelas yah, hehehehehehehe-

April 26, 2008

Tidak ada komentar: