23.4.14

diy paper box

ayo bikin kotak sendiri!
Kotak, banyak ukuran, motig, warna, dan harga. Untuk kotak kecil saja di toko buku bisa mencapai dua puluh hingga tiga puluh ribu rupiah. Belum yang ukuran besar.
Tapi cari ukuran yang pas kadang kan susah. Dapat pun belum tentu kita suka gambarnya.
Apalagi buat saya kali ini butuh kotak untuk kotak benang, yang cukup untuk nyaris seratus gulung, belum pola sebesar A4, dan kain, plus gunting, spidol, dll, alias besar!
Maka, mari kita buat sendiri.

Bahan (abaikan si chiki)
Bahan yang diperlukan : 
* Kertas karton tebal. 
Lupa sih pastinya berapa gram, yang pasti harga perlembarnya hanya ribuan rupiah. Dan setelah dipakai, ternyata satu lembar karton ini bisa jadi dua kotak, sudah dengan tutup kotaknya lho. Kotak besar pula, sekitar 30x40cm yang saya buat tadi.
* Kertas pelapis.
Paling praktis, kertas kado dong. Meski bisa diganti kertas kertas lainnya, bahkan kain.

Peralatan yang digunakan :
* Cutter
Jelas, karena kartonnya tebal, ga mungkin digunting juga :)
* Penggaris besi, 
untuk memotong dengan cutter. Jangan pake penggaris plastik deh, hihi..
* Lem kertas.
Kalo pakai yang perlu dengan kuas, ya siapin kuas. Kalau mau pake lem yang bentuk stik, ya monggo. Mau diganti solasi bolak balik, boleh juga. 




 Foto step by stepnya sisa ini aja :') Ga apa ya.
Intinya cuman ini kok. misal saya bikin 30x40, tinggi 4cm.
Jadi, bikin kotak 38x48cm. pojoknya kita potong 4x4cm.
Nah, tinggal diberdirikan, maka sudah jadi kotak kan.
Dan karena tebal, maka garis kanan kiri atas bawah ada baiknya dicutter juga tapi jangan sampai putus, untuk mempermudahkan melipat.

Sudah, ketika sudah dilipat, pojoknya bisa kita tahan dengan solasi. Atau langsung kita potong kertas kado untuk lapisannya, seperti di gambar, bawah karton tersebut adalah kertas kado, bagian bagus dibawah.
beri jarak untuk sisa lipatannya, sesuai selera. kanan kiri atas bawah sama, supaya rapi.
potong juga. Untuk bagian pojok satu sisi biarkan agak panjang, untuk "memeluk" bagian sudut kotak, seperti pengganti solasi tadi, jadi lebih rapi.
Lem bagian lipatannya yang dilipat ke dalam (jarak yang kita sisakan tadi).
Tidak perlu menggunakan lem untuk bagian dasar dan samping, di bagian lipatan saja cukup kok.

Begitu juga dengan bagian tutup kotaknya, cara sama. Hanya saja harus ditambahkan ukurannya.
Jika dasar kotak tadi 30x40x4cm. Saya mau buat tutupnya setinggi 3cm.
Harusnya kan jadi 30x40x3cm.
Berhubung kita menggunakan karton tebal, jika tutupnya sebesar kotaknya, jadinya numpuk, bukannya nutup (pengalaman adalah guru terbaik :') trust me..)
jadi tambahkanlah sekeliling kotaknya. 31x41x3cm.
sayang banget gambarnya ga ada. Tapi bisa dibayangkin sendiri kan. Kotak bagian dalam menjadi 31x41, dengan sisi sisi untuk dindingnya tadi 31x3 atas bawah, dan 41x3 kanan kiri.
Potong sudutnya.
Solasi.
Lapisi kertas kado, lem, lipat ke dalam.

Jadi deh kotak dengan tutupnya.
Untuk bagian dalam supaya cantik, lapisi lagi bagian alas dengan kertas kado lain lagi.
Disini untuk tutup saya pakai kertas kado motif jerapah.
Kotak saya pakai kertas kado oranye.
Bagian dalam saya pakai kertas kado kuning.
Cerah ceria ^^

inilah penggunaannya.




chewy choco chips cookies no mixer!





hmmm, gambar uda bagus2 kok ga bisa dirotate ya.. biar deh..

Akhirnya, kesampean bikin choco chips yang sesuai selera, garing di luar, chewy di dalam.
Gampang banget, tidak perlu mixer, hanya satu mangkuk yang digunakan, dan satu sendok. Oven, loyang. 
Beres.

Bahannya;
3/4 cup gula pasir
3/4 cup brown sugar.
* campur keduanya rata di mangkuk.
1 cup mentega/margarin
* campur ke mangkuk berisi gula tadi, aduk hingga rata.
2 buah telur
* pecahkan telur ke dalam mangkuk, aduk rata.
2 1/4 cup tepung terigu (disini ssebagian saya ganti bubuk cokelat)
1 sdt baking powder
1/4 sdt garam
* masukkan campuran tepung, baking powder, garam ke mangkuk, aduk pelan aja, asal tepung menyatu.
* sendokkan ke loyang, beri jarak agak lebar karena adonan tadi akan mengembang lumayan besar, panggang api besar, antara 7-12 menit lah. Dan jangan khawatir kalau adonan tadi masih terlihat agak empuk/basah, karena kukis ini akan mengeras dengan sendirinya dikala didinginkan. 

Enak lho :D




kingdom carousel : the queen, on 25ct, my super project!

Yak, memasuki minggu kedua atau ketiga sejak dimulainya pengerjaan kristik terbaruku ini, akhirnya mulai bisa menikmatinya.
Hihi, asli menantang!

Hari hari awal penyesuaian yang bikin setengah gila
Bisa lihat sendiri kan perbandingan antara kotak kain dengan uang koin tersebut?
Padahal tiap kotak di kain itu sendiri memuat 20x20 xstitchnya.
Kalau standar kain 14ct, tiap kotak besarnya kurang lebih 3,6x3,6cm. Disini? kotak yang sama besarnya 2x2cm.. hahaha, mantap!!

Dan memang, meski kata beberapa teman, memulai awal proyek baru adalah masa antusias lagi bagus2nya, bikin cepat sekali menyelesaikan kotak pertama.
No!
Tidak berlaku dikala memulai proyek ini. Waktu itu..
Bayangkan bikin kotak pertama entah pakai ngambek berapa kali. Mulai menyesal ngapain nekad mo bikin proyek susyah buanget kayak begini, dilipet, disimpen.
Ga lama penasaran lagi, ah masa sih sebegitunya, ah masa sih ga bisa, coba lagi deh ah.
Ambil, buka lagi, kerjain lagi.
Duh, bodoh banget, ngambek lagi, simpen lagi.
Eh kok penasaran ya, ambil lagi, lanjut lagi...
lalalalala

Dan ga nyangka, halaman satu nyaris selesai begitu aja.. hihi

Inilah kotak perangku. Box dari karton tebal bikin sendiri untuk tempat benang dan kain, plus mata nenek, gunting, dan sebagainya.

Inilah penampakan halaman yang telah dikerjakan, halaman satu dan dua dari enampuluh tiga halaman total, bagian yang sudah disulam di pola kita warna untuk mempermudah baca polanya.

Penampakan terakhir, hanya 10cm kurang kali 6cmlah, total dua halaman tadi. Mix 90 warna sudah nyaris terpakai tiga per empatnya. 
btw, abaikan gambar penggarisnya :p


Jadi, setelah akhirnya menemukan "ritme"nya, proyek 25ct ini jadi asik juga.
Apalagi kalo dah ngikutin ritme di malam hari. Mo brenti kok sayang banget, tapi mata dah sepet, badan dah capek, harus tidur juga.
Soalnya ngepas-in enaknya ritme tadi susah susah gampang, tapi begitu dapat feelnya, dua tiga jam aja ga berasa.
Meski hasilnya juga segede upil masih, hahaha
tapi bangga banget dengan diri sendiri.
Selesainya entah kapan, tapi paling tidak sudah berani mencoba, dan memulai. Dan saya bisa!

^^

15.4.14

The Emperor's Soul - Brandon Sanderson


Membaca buku ini, dua jam saja sudah habis separuh.. hmm, tapi dari 90 hari masih sisa 76 sih. hihi

Jadi, tanpa mengetahui sinopsisnya, mulai membaca. Dan inilah pendapatku;
Shai, tokoh utama di buku ini, seorang wanita dengan kemampuan "forge" yakni kurang lebih semacam membentuk mungkin ya, suatu benda dengan menggunakan stempel.
Saya kurang pinter menceritakan ulang deh :') kedengarannya ga enak banget..
Pokoknya, di dunia itu, Forger, sebutan untuk orang dengan kemampuan seperti itu, dianggap semacam kriminal. Karena sebagian besar memang kerjanya adalah mencuri barang seni, antik, bernilai tinggi, untuk kemudia dibuat tiruannya semirip aslinya, dan menukar barang asli tersebut dengan barang palsu buatan mereka sendiri.
Ga semua tujuannya kepuasan kayak gitu sih, yang hanya berdasar uang juga banyak.
Tapi Shai disini ceritanya Forger dengan kemampuan seni yang tinggi. Tertangkap ketika hendak menukar medallion di istana, ditangkap di kamar tempat dia menginap (masih belum pasti abad dan settingnya seperti apa, tapi lebih kurang mungkin oriental dengan sedikit "dunia" yang berbeda) dengan lukisan asli serupa seperti di istana, yang ternyata memang merupakan tujuan semula (atau rencana cadangan) ketika mencuri medallion.

Hm.. ini copy paste dari goodreads.com
Shai is a Forger, a foreigner who can flawlessly copy and re-create any item by rewriting its history with skillful magic. Condemned to death after trying to steal the emperor’s scepter, she is given one opportunity to save herself. Though her skill as a Forger is considered an abomination by her captors, Shai will attempt to create a new soul for the emperor, who is almost dead. 
Probing deeply into his life, she discovers Emperor Ashravan’s truest nature—and the opportunity to exploit it. Her only possible ally is one who is truly loyal to the emperor, but councilor Gaotona must overcome his prejudices to understand that Shai’s forgery is as much artistry as it is deception. 

Settingnya itu yang lumayan menarik untuk diimajinasikan.
Seperti kerajaan dengan segala perabot meniru perabot antik, tapi dengan sentuhan baru, plus "segel" dari para "maker" (di satu sisi, forger dianggap kriminal, sementara maker, dianggap sisi baik, sama-sama memiliki kemampuan mengubah bentuk suatu benda dengan menggunakan stempel tadi) membuat sebuah istana yang sama persis dari atap hingga lantai dengan istana jaman dahulu kala.

Disini Sang Kaisar terkena musibah, terpanah orang yang mencoba membunuhnya, para maker berhasil menyembuhkan tubuhnya, alias masih hidup, tapi otaknya jadi baru, alias kosong. Alhasil sang kaisar hidup tapi ga ada reaksi sama sekali.
Sementara ada golongan yang pasti akan merebut kekuasaan jika mengetahui keadaan kaisar.
Nah, lima (atau empat ya?) petinggi tadi memaksa Shai untuk me"nempa" ulang jiwa sang kaisar dalam waktu 90 hari saja, karena 90 hari adalah batas waktu seorang kaisar dimasa itu untuk berkabung dengan alasan sang istri yang ikut terbunuh dalam percobaan pembunuhan tersebut.
Padahal untuk menempa ulang suatu benda para forger harus mempelajari karakteristik, sejarah, "jiwa" dari benda itu sendiri, terlebih ini menempa sebuah jiwa manusia.

Jadilah cerita berkisar tentang Shai yang terkurung di sebuah ruangan untuk mempelajari sejarah dan masa lalu sang kaisar, menggali informasi sebanyak mungkin tentangnya supaya bisa menciptakan sebuah stempel yang paling mendekati jiwa kaisar sesungguhnya.

Ceritanya sih gak dalem-dalem banget, hanya saja konsepnya baru. Jadi lumayan suka ^^
Besok pasti selesai, jika ga ada halangan. Dan bersiap untuk memasuki trilogi Maze Runner setelahnya.
Uhuy!

Kingdom Carousel, day 2

Yup, sedang mewujudkan salah satu dari sekian banyak (impossible) wishlist. Kingdom Carousel, siap disantap!

eng ing eng, setelah berkutat selama 2 hari inilah dia..
Hahahahaha, pernahkah dirimu melihat kain 25ct, dimana lubangnya hanya berjarak 1mm, alias tiap sulaman berbentuk silang tadi sebesar 1mmx1mm.
Kata teman-teman yang sedang bikin proyek di kain tersebut sih, awalnya susah, tapi kalau sudah terbiasa jadinya enak juga.

Dua hari telah terlalui, bwahahahahaha, untung-untung ini kalo proyek selesai mata ga nambah minus silindernya.
Gak, gak beli kaca pembesar yang ada lampunya itu, secara ga yakin sebegitu perlunya sih..

Kembali ke foto terbaru tersebut, keliatannya cukup banyak ya. Tapi itu asli masih sebesar 4 koin DUARATUSRUPIAH dijejer dua dua..
Jadi kalo kain total dibentangkan, sulaman tersebut hanya tampak seperti upil di pojokan.
Yak, upil di pojokan!

Tapi meski sempat down banget kena 20x20 kotak pertama kemaren, dimana uda terjadi banyak sekali kesalahan, padahal masih make satu warna itu malah, sekarang mulai hepi lagi.
Bolehlah menggunakan metode-metode yang ada. Namun setelah dicoba, entah yang parking needle lah, yang dari kiri ke kananlah, yang per duapuluh lah, atau perbaris lah, banyak macamnya, paling cocok juga balik lagi ke kebiasaan semula. Dari kiri ke kanan, dari atas ke bawah. Fiuh... tiba-tiba saja jadi jauh lebih nyaman.
Seperti yang terlihat diatas, awal start dari kiri atas, mencoba aja. Dan akhirnya setelah balik kebiasaan semula, kelularlah water erasable pen yang amat sangat menolong (meski akhirnya garis 10x10 kotak hanyalah sebesar 1cmx1cm) membatasi pola sebesar SATU halaman, dan memulai dari kanan atas (akhirnya ketemu warna cerah!) hingga benang habis, baru ganti kode sebelahnya.
Eh, menjadi sore yang menyenangkan.. :)

Pasti bakal jadi proyek paling lama. Secara kain kayak begitu, jarum harus ditarik atas bawah satu persatu, dan BESAR.
Kebayang juga sih, hasilnya (kalo berhasil selesai, hahaha) pasti memuaskan sekali :)

Hobi itu harus bikin hepi.
Kalo gak hepi, ya jangan dijadikan hobi.
Betul?

14.4.14

coblosan pertama, uhuk..

Pertama kali mencicip kain 25ct, dan astaga, ampun deh, ampun ampun ampun.

Baru berkutat di 20x20 kotak pertama, uda bikin kesalahan berkali-kali, dedel 3-4x, haduh, totalnya masih lebih banyak daripada bikin satu proyek 14ct kecil.

Hahaha.
Apalagi begitu liat hasil kerja beberapa jam melototin kain tersebut, hanya berupa upil kecil di selembar kain besar. Hummm, ga nambah semangat sama sekali.

Mendadak semua wip lain-lainya jadi jauh lebih menarik saat ini.... *melipir*

clockwork princess, finished

Selesai juga Clockwork Princess-nya.
Mewek....

huhuhuhuhu

Endingnya sih sedikit anti klimaks buatku, udah bener-bener menyayat, dan buruknya seorang pembaca itu, meski uda tau mulai membaca "adegan" yang bakal bikin patah hati, eh masih aja "harus" diterusin, hahaha, jadi uda nahan-nahan biar ga nangis, di-pause dulu, ambil minum dulu, jalan dulu, dan lain-lain, lanjutnya juga nangis juga T_T.
Abis ituuuuuuuuu, kebanting deh kena anti klimaksnya.

Tapi garis besar, bagus :')

Sekarang, mulai beralih ke proyek baru, kingdom carousel, here i come!!!

13.4.14

Clockwork Angel, Prince, Princess. iiihhhhhhhhhhh!!!!!!!


Hahahaha, tidur kurang dari 3 jam, di hari senin yang cerah ceria seperti ini, butuh lebih dari satu mug kopi hitam kayaknya.
Gara-gara kebiasaan buruk, baca buku ga liat jam. Ah, masih jam 10, dikit lagi... Ah, masih jam 11, ga apa kali dikiiiitttttt lagi... Waw, udah jam 3. Asem!
Begitu.

Clockwork Angel, yang awalnya dibilang teman katanya ada lanjutannya, kalo ga salah tiga buku. Hmm.. ga yakin sih, soalnya waktu itu baca buku satu ga ada perasaan bakal ada lanjutannya. Adapun ga seberapa pengen baca, soalnya buku satunya ya begitu aja. Ternyata, yang kubaca itu Clockwork Angels, bukannya Clockwork Angel, yang memang trilogi, plus sekuel dari Mortal Instruments series, alias City of Bones s.d City of Heavenly Fire yang masih akan terbit itu tuh...

Pantes..

Jadi kapan hari lihat sekilas buku satunya, lho kok ada kata-kata pandemonium. Lho, kok ada disebut-sebut nama Magnus Bane. Hm, mungkin sama kayak kalo buku dengan tema dunia magic kata-kata tadi itu sama sejenis dengan warlocklah, goblinlah, ngerti kan, semacam kata-kata "umum" standarnya.
Ternyata bukan, memang sama dengan yang dikisahkan di Mortal Instrument (ini lupa dengan pastinya instrument atawa instrumentS.. maapin ya :p) karena tokoh Magnus Bane tadi disana di tahun modern sekarang sedang di buku ini di abad 18.

Pantes juga... kenapa di bab-bab awal diceritain tentang tokoh utamanya selalu pake rok panjang, gaun gitu, trus bingung kalo sudah pergi kesulitan untuk menghubungi, dsb. Baru nyadar setelah beberapa bab kalo abadnya beda, belum ada namanya celana jins, sama handphone.
Kendaraannya aja masih kereta kuda, hahaha, ya ya ya.

Serial ini bahkan jauh lebih "kaya" dibanding mortal instrument tadi. Buku satu aja dibaca dengan penuh perasaan, weleh bahasa apa ini, maksudnya bener bener bisa dinikmati pelan pelan.
Ga abis-abis, tapi ga bosan.
Tau kan kadang sebuah buku setelah kamu makan halaman demi halaman, isinya hanya sedikit tapi penyampaiannya bertele tele dipanjang panjangin? Nah ini enggak. Jadi lebih kerasa "kaya", bukan "berisi" sih, tapi "kaya".
nah lho, bingung ga penting kan..
hihi

Pokoknya, sejak jumat mulai baca, brenti tadi pagi jam 3 subuh, masih di buku ketiga, di antara dua pertiga atau empat perlima jalan ceritanya, dimana setelah terkuaknya cinta segitiga yang sama sama seru, salah satu tokohnya lagi sekarat, huaaaaaaa......sementara satu lagi lagi diculik, satu lagi sedang menimbang antara nungguin sahabat parabatainya yang lagi sekarat, ato nyelametin tunangan si sahabat merangkap cinta matinya tadi, udah harus tidur, dalam rangka menyambut weker yang bakal bunyi dua jam kemudian..
Bisakah kamu bayangkan?

Maksa tidur, adrenalin masih penuh, penasaran masih muter muter di kepala, ini mati ndak, abis nyelametin balik lagi sempet apa uda mati, atau tiba-tiba bisa sembuh, setelah selamat, balik semua, lanjut cinta segitiga lagi apa gak, dan sebagainya. Kalo soal nyelamatin sih, pasti selamatnya.. Dan soal cinta segitiga yang disini, feeling bakal ada yang mati deh, entah memang yang uda sekarat tadi, atau si cewek yang bakal ngorbanin diri, atau satu tokoh sisanya yang akhirnya ngorbanin diri, atau......ga jadi mati semua, masih lanjut trilogi jadi tetralogi (it happens you know ^^').

Ngopi dulu deh, biar mata agak melek....
Aah....

12.4.14

effortless, s.c.stephen, no spoiler


Menyelesaikan Effortless, buku kedua lanjutan Thoughtless, S.C.Stephens, yang dimana dulu "terbaca" dan ternyata berhasil membaca lanjutannya. Meski buku pertama pun sebenarnya cukup jadi buku tunggal tanpa perlu seri lanjutan.
Untuk spoilernya?? Hmmm... yang pasti happy ending kok ^^
Meski ceritanya ga seseru buku pertamanya, dimana disini hanya berkisah tentang LDR yang isinya saling curiga aja.
Bahkan ketika tokoh utama di buku pertama kembali dimunculkan, setengah berharap bakal masuk adegan cinta segitiga lagi, yang ternyata....enggak..
Yah, entah kenapa tema cinta segitiga buat saya menarik, meski tau juga dengan pasti endingnya selalu, yak, selalu, antara satu orang patah hati, ato dua orang patah hati, atau tiga-tiganya patah hati. Wew, jelek bener prospeknya ya.
Cuman kalau penulisnya keren sih, rumit detilnya di segitiganya tadi itu yang bikin menarik ^^
Ya gitu deh, nice..

Dan ternyata diakhiri dengan ending yang kayak ini, eh masih ada lagi buku ketiganya.
Kan buku kedua ini aja dapat tau dari teman, sebelumnya setelah baca thoughtless juga kirain buku lepasan. Setelah dapat info baru cari buku dua.
Dan tadi googling gambar effortless ini, ketemulah buku ketiganya, reckless.
Coba cari di folder buku saya, eh ternyata sudah punya.
Nantilah kapan dibaca lagi. (semangat sudah surut mengetahui ending buku kedua, apa mungkin di buku ketiga masih bisa seru ya, hummm...)

10.4.14

just waw


entah kenapa, melihat tulisan di pic ini meninggalkan kesan dalam banget :')

i will love again.
you will hurt forever.
you will remember me every day for the rest of your life.
because i was the one
and you threw me away..

just waw..

colourful brain

Menulis itu asyik, meski gak bagus-bagus amat.
Asyik untuk diri sendiri, asyik untuk menyalurkan energi, asyik untuk menyalurkan emosi, dan asyik untuk alasan-alasan aneh lainnya.

Tidak penting bagimu, penting untukku.

Berimajinasi juga begitu.
Hal yang sejak kecil sering sekali kulakukan. Dan itu..asyik.

Hingga besar, bahkan imajinasi tadi semakin kompleks. Kadang sebuah tema bisa menjadi imajinasiku selama berhari-hari, kadang tersimpan di otak, untuk kemudian direka ulang, dan dikembangkan, dibuat semakin kompleks, dan akhirnya bisa memutuskan endingnya.
Ya... semacam menulis sebuah buku didalam kepala.

Andai aku bisa  menulis dengan indah. Menyusun kata dengan manisnya.
Siapa tau, laku juga diterbitin, jadi duit... wkwkwkwk..

Dan sayangnya tidak ada yang mengenalku sebaik aku, dan Tuhanku.
Jadi mereka tidak tau seberapa berisiknya otak ini. Selalu berputar, berputar, jungkir balik dan jumpalitan. So noisy.
Tapi santai, saya tidak gila.

Hanya saja perlu pagar dan pengaman, selain melakukan hobi yang bisa menenangkan otak, menulis dan berimajinasi tadi juga bagus untuk kesehatan mental.
Bahkan terkadang imajinasi tersebut bisa ku"film"kan sendiri lho. Percaya nggak?
Hahahaha..
Saking gak beresnya ini otak, kadang apa yang sedang kutulis didalam kepala tadi menjadi "nyata" dikala tidur, alias jadi mimpi.
Dengan tokoh-tokohnya, dengan tempatnya, dengan jalan ceritanya.
Yang bikin alarm pagi hari berasa super menjengkelkan.
Kenapa? Karena tokoh-tokoh  yang begitu nyata dan jelas tadi akan terlupakan semua ketika bangun. Jalan cerita masih suka teringat, tapi wajahnya. Wajah-wajah mereka tadi menjadi blur begitu saja.
SAYANG BANGET KAN YAAAAAA

Dan sementara ini, entah dari imajinasi atau dari mimpi, kadang kedua hal tersebut menjadi semacam telur dan ayam di kepala saya, sebuah cerita tentang empat musim dan satu malam sedang berputar menggila didalam kepala.
Untuk si summer, sudah hadir dalam mimpi beberapa saat yang lalu. Sisanya? Blur.
Tapi asyik banget untuk diimajinasikan.
Ah, andai saja ada alat perekam mimpi dan penerjemah otak ya...

me time or no me time

Gara-gara jam sekolah hari ini pulang pagi, diputuskanlah untuk bolosin anak sajah..
Ya gimana lho, abis anter anak, pulang sampe rumah, sekedar pipis aja kali ya harus uda balik lagi jemput anak lagi. Poinnya dimana.. hahaha
Mana sabtu besok libur, meski entah libur apa.
Jadilah, anak yang uda pake seragam disuruh ganti lagi :D maafkan mamamu yang super moody ini ya nak..

Tapi setelah jam masuk sekolah mulai terlewati, timbullah penyesalan tersebut.
Waktu di pagi hari dimana saat-saat berharga bisa mendapat ME-time ini ternoda sudah.
Si anak ngekor terus kemana mana, mo browsing bentaran aja direngek-in klik candy aja ma, coba klik candynya ma, coba dulu ma, kenapa ga diklik ma candynya, ma kan aku mau liat candynya, dan seterusnya *mewek*

Senen sekolah ya nak.... :')