21.8.08

what will happen with your body after you died


Aku suka heran liat cewek2 tuh gila2an ngerawat muka n make kosmetik berlebihan.
Kayak waktu kuliah dulu, kuliah jam 6 pagi tuh, ada satu cewek yg selalu pake make up lengkap.
Jadi mulai alas bedak (yg keliatan banget tebelnya) sampe maskara, eye shadow, pemerah pipi, n lipstick, pokoke lengkap buanget.
Aku aja kalo kuliah pagi kadang g pake mandi, bangun aja udah jam 6 kurang dikit, langsung (ini terpaksa ^o^) bawa mobil ngebut deh, 6-8menit nyampe gerbang kampus, hahaha, serem yah..
*gak baek, jangan ditiru*

Trus baru2 ini aku denger iklan di tv, jangan ragu untuk membayar untuk perawatan kecantikanmu. Iklan..

Nah, mau tau apa yg akan terjadi dengan kulit dan tubuhmu waktu kita dah meninggal?

Baca nih:

(diambil dari STIFF-Mary Roach)

hal.56
...Tanda pembusukan tahap segar adalah suatu proses yg disebut otolisis, atau cerna-diri. Sel manusia menggunakan enzim untuk membelah molekul, memecah senyawa menjadi zat yang bisa mereka gunakan. Semasa manusia hidup, sel-sel mengendalikan enzim ini, mencegahnya merusakkan dinding sel itu sendiri. Setelah mati, enzim2 ini bekerja tanpa kendali dan mulai memakan struktur sel, sehingga cairan didalamnya keluar.
"Lihat kulit di ujung jari ini?" kata Arpad. Dua jemari pria mati ini dilapisi sesuatu seperti cap yang dipakai akuntan dan juru tulis. "Cairan dari sel terjebak di antara lapisan2 kulit dan melonggarkannya. Saat proses itu berlangsung, terlihat kulit menyerpih." Orang kamar mayat memiliki sebutan berbeda untuk ini. Mereka menyebutnya "sarung kulit". Kadang2 kulit dari satu tangan utuh akan lepas. Orang kamar mayat tidak punya sebutan untuk ini, tetapi orang forensik punya. Mereka menyebutnya "menyarung".
...
Sesuatu yg lain sedang terjadi. Bulir2 beras yang menggeliat2 mengerumun di pusar si pria. Layaknya lubang pesta bulir beras. Tetapi bulir beras ini tidak bergerak. Ini bukan bulir beras. Memang bukan. Mereka adalah bayi lalat.
...
Arpad menjelaskan bahwa lalat2 ini meletakkan telurnya di titik2 masuk tubuh manusia: mata, mulut, luka terbuka, dan kelamin. Tidak seperti hacienda yang lebih matang dan lebih besar, yang kecil tidak dapat makan menembus kulit.
...
Arpad melangkah menuju bagian kaki kiri si mayat. Warnanya kebiruan dan kulitnya tembus pandang. "Lihat (hacienda) ini di bawah kulit? Mereka memakan lemak di bawah kulit. Mereka suka lemak."
...
Mari kita kembali ke skenario pembusukan. Cairan dari sel yang hancur oleh enzim ini kini bergerak keluar dari tubuh. Tidak berapa lama cairan ini akan berhubungan dengan koloni bakteri tubuh: pasukan utama pembusukan.
...
Cairan dari sel di lapisan usus yang hancur. Ini adalah hujan makanan. Setelah beberapa lama, populasinya membengkak. Beberapa bakteri bermigrasi ke perbatasan lemak di tubuh, berkelana dan mengapung di lautan cairan yang tak lain adalah makanan mereka. Tak lama kemudian bakteri akan berada dimana-mana. Adegan siap berganti ke tahap kedua: menggembung.
Kehidupan bakteri dibangun disekitar makanan. Bakteri tidak memiliki mulut atau tangan, tetapi mereka makan. Mereka mencerna. Mereka berekskresi.
... SAat kita mati, mereka berhenti memakan apa yang kita makan, dan mulai memakan kita. Dan, seperti ketika kita masih hidup, dalam proses ini mereka mengeluarkan gas. Gas usus adalah produk sampah metabolisme bakteri.
Perbedaannya adalah bahwa ketika kita hidup, kita mengeluarkan gas ini. Sementara, orang mati tidka memiliki otot lambung dan otot katup lambung yang dapat bekerja, juga temantidur untuk diganggu. Tidak bisa. Akhirnya, gas menumpuk dan perut menggembung.
...
Penggembungan paling nyata terlihat di rongga perut (abdomen), kata Arpad, tempat bakteri paling banyak berdiam, tetapi hal ini juga terjadi di tempat-tempat populer lainnya, terutama mulut dan kelamin...
Arpad melanjutkan. Gas yang dihasilkan oleh bakteri menggembungkan bibir dan lidah. Pada lidah, sering kali menyebabkan lidah terjulur keluar dari mulut. .. Mata tidak membengkak karena cairannya sudah lama keluar. Sudah tidak ada mata. Tertutup seperti diberi huruf X...
Di depan kami terbaring sesosok tubuh yang sudah sangat membengkak.. Di pangkal pahanya tidak jelas apa yg sedang terjadi; serangga mengerubungi daerah itu, ia tampak seperti sedang memakai sesuatu. Wajahnya sama hancurnya. Belatungnya berusia lebih tua dua minggu daripada kawanan belianya dan jauh lebih besar. Sebelumnya yg kita lihat adalah bulir beras, tetapi yg disini, sudah menjadi nasi... Jika Anda merendahkan kepala sekitar satu atau dua kaki dari mayat yg sedang dikerubungi belatung (dan ini sangat tidak saya sarankan), Anda dapat mendengar mereka makan..
Penggembungan terus terjadi hingga ada sesuatu yang menghalangi. Biasanya usus. Adakalanya torso (tulang dada) itu sendiri...
Gembung biasanya berlangsung singkat, mungkin seminggu lalu berakhir. Tahap akhir, pembusukan dan penguraian, berlangsung lebih lama.
..
Arpad terus berjalan ke lereng berhutan. "Wanita di sebelah sini sudah cukup jauh prosesnya," katanya.. Orang yg mati, tidak dibalsem, pada dasarnya akan meleleh; mereka roboh dan tenggelam dalam tubuhnya sendiri lalu akhirnya meresap kedalam tanah. Ingat adegan kematian Margaret Hamilton di The Wizard of Oz? ("Saya meleleh!") Pembusukan kurang lebih merupakan versi lambat adegan itu. Wanita ini berbaring dalam lumpur dari tubuhnya sendiri. Tulang dadanya (torso) tampak tenggelam, organnya telah hilang-lumer keluar ke tanah sekelilingnya.
Organ pencerna dan paru2 teruraipertama kali, karena organ ini adalah rumah bagi jumlah bakteri terbanyak; semakin besar kru pekerja, semakin cepat bangunan roboh. Organ lain yg cepat meleleh adalah otak. "Karena semua bakteri di mulut memakan langit-langit hingga tembus," jelas Arpad. Dan, karena otak lunak dan mudah dimakan. "Otak mencair sangat cepat. Mengalir keluar dari telinga dan meluap dari mulut."
Hingga sekitar tiga minggu, organ masih dapat dikenali. "Setelah itu wujudnya berubah menjadi seperti sup." Karena ia tahu saya akan bertanya, Arpad menambahkan, "Sup ayam. Warnanya kuning."
...
Otot tidak hanya dimakan oleh bakteri, tetapi juga oleh serangga karnivora. Saya tidak tahu bahwa ada serangga pemakan daging, tetapi ternyata ada. Kadang-kadang kulit dimakan, kadang tidak. Kadang bergantung cuacanya, kulit mengering dan membungkus seperti mumi hingga terlalu sulit dimakan binatang apapun. Saat menuju jalan keluar, Arpad menunjukkan pada kami sebuah kerangka dengan kulit yang mengalami mumifikasi, tergeletak dengan kepala menghadap kebawah. Kulitnya melekat di kaki hingga puncak pergelangan kaki. Torsonya sama, tertutupi hingga tulang bahu. Pinggiran kulit di bagian ini tampak melengkung, seperti garis leher rendah baju pesenam. Meski telanjang, ia tampak bak mengenakan pakaian..
Sulit menggambarkan aroma manusia yang sedang membusuk dengan kata-kata. Aromanya pekat dan memualkan, manis tetapi bukan manis bunga. Antara bau buah busuk dengan daging busuk.


Hahaha, menegangkan yah?


Trus mau tau misal tubuh tidak dikubur tapi dibakar (kremasi) ?
..Bahkan kremasi, ketika Anda akan melakukannya -seperti ditulis W.E.D Evans, mantan Dosen Senior di Anatomi Kematian di Univ London, dalam bukunya pada 1963, The Chemistry of Death- bukanlah peristiwa yang indah :
Kulit dan rambut dalam sekejab hangus, gosong, dan terbakar. Penggumpalan panas protein otot menjadi nyata pada tahap ini, dengan perlahan menyebabkan otot berkontraksi, dan paha dapat menegang sehingga tungkai berangsur-angsur akan menekuk. Orang banyak mengira di awal proses kremasi panas menyebabkan batang tubuh menekuk ke depan dengan kasar sehingga tubuh tiba2 "duduk" dan membuka tutup peti, tetapi hal ini belum pernah diamati secara langsung...
Kadang-kadang terjadi pembusungan abdomen sebelum kulit dan otot abdomen hangus dan terbuka; pembusungan ini terjadi akibat terbentuknya uap dan mengembangnya gas didalam isi abdomen.
Penghancuran jaringan2 lunak berangsur-angsur memperlihatkan bagian2 kerangka. Tengkorak segera membuka dari pelipisnya, lalu terlihat tulang tungkai...Kandungan abdomen terbakar agak lambat dan paru2 baru berubah setelah agak lama. Telah diamati bahwa otak terutama tahan terhadap pembakaran sempurna selama kremasi mayat. Bahkan, ketika ruang tengkorak telah hancur dan berkeping-keping, otak terlihat seperti bongkahan gelap yang menyatu dengan konsistensi agak lengket. Akhirnya, tulang punggung tampak setelah organ2 menghilang, tulangnya putih berkilauan dalam api dan kerangkanya pecah berantakan.


Sangar..

Makanya, kayaknya percuma kita terlalu memperhatikan penampilan luar kita sekarang. Gak salah penampilan memang mencerminkan kepribadian kita, tapi ngapain terlalu 'ngoyo', hehe
Bbrp thn lagi, belas tahun , ato puluh tahun kedepan, kita dah jadi tanah ^_^ peace!

Nikmati hidup selagi bisa, today is a gift.
Kita g tau apa nanti malam tidur trus besok masih bangun (",)

Yah, aku sih berharap g ngalamin yg namanya kematian. Atopun kematian orang2 yg aku sayang. Aku pengennya Tuhan dateng n kita diangkat sama2. G ada kesedihan, duka, dan aer mata. Adanya nge-fly ajah.. hehehe

Buat yg tertarik ma bukunya, beli aja di gramed. Bagus kok (promosi!)..

Tidak ada komentar: