27.6.14

Curious Wormbook

Saya gila buku.

Tapi sudah bawaan pikun.

---

Jadi hal yang sering terjadi adalah, begitu mengesankannya sebuah buku yang pernah dibaca, kesannya tertinggal di lubuk hati yang paling dalam, terlebih khusus untuk kalimat atau paragraf atau nukilan apalah istilahnya, sedangkan gambaran besarnya suka campur aduk dengan buku lain-lainnya.

Gak jadi masalah sih, yang penting kesannya itu lho mengena dalam dalam. Kadang menyedihkan, kadang tragis, jarang happy ending bisa meninggalkan kesan sedalam sad ending. Udah tau sedih, sakit sendiri, kok ya masih aja doyan. Hahaha, ga taulah.
Ada keindahan tersendiri didalam sebuah kesedihan..

Jadi kalo digabungkan, antara teringat kesan yang mendalam tadi, dengan kepikunan tingkat akut. Hasilnya adalah FRUSTASI!!!

Duh, pernah baca kok, tapi dimana ya.
Beneran, eh apa iya ya.
Iya kok, eh apa satunya lagi ya...

Jadilah penasaran gak jelas sendiri.

Banyak buku sudah kubaca.
Tapi sebagian besar dari mereka hanya dibaca, bukannya dimiliki. Alias minjam..... hohoho

Mulai jaman SD kelas 5-6, udah suka ke perpustakaan sekolah, waktu waktu itu sukanya baca cerita legenda yunani.
Sekolahku itu punya satu serialnya lengkap, hard cover dengan ilustrasi bewarna cakep deh. (Nah ini contoh nyata betapa berkesannya hal tersebut, dimana kenyataannya belum tentu seindah kesannya ^o^)
Lulus, masuk SMP.
Kerjanya nongkrong di perpustakaan, ngabisin serial Agatha Christie, NH Dini, Sherlock, Lima Sekawan, dan semua novel yang ada disana. Hihi.
SMA lebih gila lagi. Novel yang ada lebih banyak lagi jenisnya, termasuk buku-buku non fiksi yang secara kalap juga dibaca.
Kuliah, perpustakaan kampus sih ga ada apa-apanya selain buku pelajaran tua T_T kebanting abis dari SMA dengan perpus lumayan keren kesana.
Untungnya, seberang kampus waktu itu ada penyewaan komik n novel kecil, tapi lengkap.
Bisa dibilang novel terjemahan punya gramed dia beli semua. Hehe..
Jadilah pelanggan tetap disana.

Nikah, jarang juga beli buku. Malah sekarang baca buku pake epad aja. Unlimited choices deh. Tinggal pinter-pinteran nyari file nya (maafkan saya wahai para penulis buku yang keren keren, someday i will buy all your books.. kalo uda kebeli kereta api pribadi... :p) masukkin pad. Siap dilahap.
Masalah muncul dikala pikun lagi lagi merajalela, yaitu lupa nge-charge padnya.
Jadilah uda siap siap mau bobo manis, sikat gigi, ganti baju tidur, pake selimut, ngepas-in bantal guling, nyalain alarm, ambil pad siap siap baca lanjutan kemaren malam....lha, mati.... *gemessssss*
Sering terjadi, dan masih saja terjadi, seperti malam ini... hahaha

Trus terbaca di timeline FB, seroang teman mereview sebuah buku, kisah pewayangan (love them so much!) judulnya The Palace of Illusions.
Sekali lagi, pikun semi otak manja malas ini susah sekali mengingat nama orang.
Apalagi yang "dianggap kurang penting untuk diingat"..
Jadi lupa, buku itu uda pernah kubaca apa belum ya.

Samar-samar teringat sebuah versi tentang Pandawa dan Drupadi, dimana mereka memiliki istana yang super indah super megah, dengan kaca (atau air yang seperti kaca ya? LUPAAAAAAAA) dimana mana, dan istana tersebut tidak terlihat oleh mata orang yang tidak berkepentingan.
Trus ingat di cerita tersebut diceritakan sosok Bima yang besar badannya dengan kepribadian yang lembut, bertemu dengan para siluman yang ada di hutan tempat mereka tinggal, entah karena perundingan mau perang atau apa, lupa beneran.
Masih ingat adegan sang istri yang dipermalukan di depan suami-suaminya, hendak ditelanjangi di hadapan rajakah, atau pejabat tinggikah? dan mereka berlima sama sekali tidak membela dia.
Ingat lagi, sejak muda drupadi diberi pelajaran seperti memasak segala macam hidangan mewah hingga memasak hidangan orang miskin yaitu apa saja yang bisa ditemukan untuk dimakan, yang ternyata memang telah dipersiapkan untuk menghadapi masa depannya yaitu diusir ke hutan untuk hidup bersama kelima suaminya dalam pembuangan.
Samar samar pula teringat ketika Arjuna bertanding memanah, sebelum mendapatkan Drupadi sebagai istrinya, dia mendapat hanya satu saingan, yaitu Karna, dimana di buku tersebut diceritakan sebagai calon suami yang diharapkan oleh Drupadi. Tapi kalah, Arjuna bawa pulang calon istri, hendak menunjukkan kepada sang ibu. Ibunya bilang, apapun yang dibawa oleh Arjuna, harus dibagi rata dengan keempat saudaranya.
Maka terjadlah Drupadi mendapat lima suami :') What a strange story..

 Dan yang paling berkesan san san san adalah endingnya.
Sekali lagi, ini adalah kesan-kesan SAMAR-SAMAR entah bener apa bukan buku tersebut yang diingat (hahahahaha, so so sorry kalo salah) ketika semua telah selesai. Kerajaan sudah didapat kembali, mereka, para Pandawa dan Drupadi memutuskan untuk menaiki gunung. Di perjalanan, Drupadi jatuh. Meninggal.
Tapi dia meninggal dan bertemu dengan Karna, cinta sejatinya.
Sad-Happy-complicated ending :')

Tragis dengan indah.
Karena itu kesannya mendalam....
Sekarang jadi penasaran, bener apa bukan ya dari buku tersebut tadi.
Soalnya diriku telah membaca beberapa versi Drupadi. Hiks...
PENASARAN!!!!!

Tidak ada komentar: