12.6.14

American Gods

Sedang membaca buku ini, American Gods, Neil Gaiman.

Ih baru sadar deh, kadang kalo penulisnya sudah punya nama, alias ngetop, di sampul bukunya namanya ditulis lebih besar daripada judulnya ya, hahaha...

Pantesan dulu punya novel satu ga pernah ingat judulnya, meski suka ceritanya, yang teringat cuman "Ben Okri" awalnya kirain itu nama bukunya, ga taunya judulnya, yang penulisannya lebih kecil dari (yang ternyata) nama penulisnya, di bawah "The Famished Road".
Butuh waktu agak lama lho itu sadarnya :p

Balik ke American Gods, masih berada di dua pertiga deh kira-kira. Tertarik karena di buku ini terdapat tokoh tokoh para dewa, maklumlah, buku pertama neil gaiman yang aku punya adalah "Anansi Boys" dengan tokoh utamanya putera si Anansi sendiri. Suka deh tema beginian :)

Jadi di buku ini tokoh utamanya adalah Shadow, seorang narapidana (cerita awal dibuka dengan Shadow yang sedang menjalani hari hari terakhir hukuman di penjara) yang sehari sebelum dibebaskan dari penjara, mendapat kabar bahwa istrinya meninggal dalam kecelakaan mobil.
Semua yang telah dia rencanakan bersama mendadak berantakan. Dan dalam perjalanan pulang dia duduk bersebelahan dengan seorang pria yang menamakan dirinya Wednesday, yang menawarkan sebuah pekerjaan "bodyguard".
Singkat cerita Wednesday ini mengetahui dengan pasti semua kejadian yang menimpa Shadow, hingga akhirnya Shadow menyerah dan mau menerima tawaran pekerjaan tadi.

Dalam ceritanya ternyata Wednesday adalah apa yang dikenal sebagai All-Father, si Odin itu sendiri, yang sedang berusaha mengumpulkan sisa-sisa dewa masa lalu yang bertebaran di penjuru amerika.
Mereka sedang menghadapi ancaman pemusnahan selain karena kekuatan mereka berkurang drastis seiring berkurangnya para pemuja mereka dalam perkembangan jaman, muncul juga dewa-dewa baru masa kini, seperti dewa internet, dewa televisi, dan lain sebagainya.
Serius deh ceritanya emang begitu :p tapi seru kok.
Bayangkan dewa yang selalu diceritakan begitu hebatnya di buku ini diceritakan telah mengalami masa jaya, ada dewa yang sekarang menjadi sopir taxi, ada yang jadi penjaga taman hiburan, dan lain sebagainya.

Jadi, disini hingga dua pertiga bagian buku sudah terlewati, masih belum diceritakan sama sekali siapa sebenarnya si Shadow. Mengapa dia yang dipilih menjadi pengawal sang All Father, mengapa istrinya yang sudah meninggal bisa mendatanginya dikala mendesak dengan badan yang mengalami kerusakan layaknya mayat, mengapa dia mengalami mimpi yang super aneh dan efeknya berdampak di dunia para dewa, dan lain sebagainya.
Di bagian terakhir yang kubaca sih, spoiler dikit ya........ Wednesday akhirnya mati, ditembak di kepala, pecah, disiarkan secara langsung di tv yang sedang ditonton oleh Shadow.
Yup.
Beberapa dewa yang lain mengajaknya ikut mengambil mayat Wednesday untuk kemudian melangsungkan ritual, meletakkannya di kaki pohon kehidupan.
Shadow sendiri menawarkan diri untuk ikut ritual tersebut yakni digantung selama 9 hari diatas pohon.
Dan saat ini masih di hari ketiga....

Lumayan lho.
^^

Tidak ada komentar: