menembus kabut tebal
sepatuku bernama komitmen dan janji kepada tuhan
pakaianku bernama kenangan
tidak kubawa bekal apa apa
hanya sebuah senter bernamakan harapan
kadang senter itu meredup, kadang terang benderang
tapi kakiku terus melangkah perlahan
dan aku,
sendirian.
tujuanku kemana, seperti apa, kapan tibanya
ga tau juga
tapi dapat dipastikan aku tidak berhenti melangkah
karena aku sudah memulainya
aku harus menyelesaikannya
jadi jika didalam kabut ini kamu minta aku pergi ke suatu arah
katakan padaku,
bagaimana caranya
jangan hanya jadi suara dari jauh
jalanlah bersamaku
tunjukkan arahnya
jika kamu tidak mampu
janganlah bersuara
ini jalanku
tuhan pembimbingku
jangan khawatir
aku masih mampu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar