21.1.14

Tugas Resmi seorang Ibu Negara

Asli gatel pengen komentar, mengomentari para komentator yang mengomentari seenak udelnya dengan otak seadanya itu.

Tugas resmi seorang presiden itu apa hayo?
Trus, tugas resmi ISTRI presidennya apaan?
ADA YANG TAU?

Jam kerja.
Jam kerjanya presiden, jam berapa sampe jam berapa coba.
Jam kerja ISTRI presiden..???

Jabatan itu. Sama halnya dengan Direktur sebuah perusahaan. Saking ini perusahaannya namanya NEGARA.
Para pelakunya? Ya direktur-direktur lainnya, sesuai dengan bidangnya masing-masing, disini sebutannya MENTERI. Sang direktur utama, kerjanya ya apa aja tugas seorang direktur utama.
CEO? Rakyat semua, diwakilkan sama yang namanya anggota-anggota DPR tadi itu. Hobi tidur, hobi jalan-jalan, hobi bolos, hobi korupsi? Kok marah, kok protes, kok sewot, orang yang milih juga kita semua.

Nah, sekarang dengan gambaran sederhana seperti itu, sudah bisa mulai mikir?

Balik ke geregetan tadi.
Waktu banjir melanda sebuah kota, ada seorang rakyat jelata, wanita muda, asal komentar di kolom komentar, kok sempat-sempatnya yg sini lagi kebanjiran si ibu negara malah upload2 foto di istagram.
LHA APA HUBUNGANNYA.
tapi si empunya akun BALIK MENANGGAPI, SAMBIL EMOSI, plus bawa-bawa nama ibu gubernur dan ibu wakil gubernur propinsi tempat kota tersebut berada. Kalo secara psikologis ini namanya sifat mempertahankan diri, defensif spontan, merasa tidak salah kok dipersalahkan.
Jadi deh bulan-bulanan empuk media massa.
Wajar.
Secara semakin tinggi pohonnya, semakin kencang kan anginnya.
Karena itu, betapa pentingnya kita mengajarkan pada semua generasi muda untuk belajar berdiplomasi.
Dunia ini ternyata bukan hanya hitam putih, benar salah. Semua itu tergantung mayoritasnya..

Eh, ga lama pada kasih link yang uda dihapus sekarang tapi uda berhasil merambat kemana-mana, tentang sebuah surat terbuka, yang dapat dipastikan amat sangat kasar meski dibungkus dengan kata-kata halus yang masih kurang ajar. Tentang bencana di tempat lain, masih dihubungkan dengan hobi sang istri presiden tadi, yaitu kesukaan fotografi. Seakan-akan semua bencana ini harusnya ditangani langsung oleh istri presiden, si ibu negara. Seakan-akan gara-gara ibu negara memiliki hobi fotografi menyebabkan mereka menderita.
Gak enak bener jadi ibu negara ye.
Demokrasi Pancasila lho katanya..
Demokrasinya bablas
Pancasilanya ketinggalan :')

Bukan membela, toh semua sama ada salahnya.
Yang satu kurang bisa baca situasi, plus menunjukkan emosi berlebihan. Disarankan pakailah akun palsu di internet :) jauh lebih aman dan menyenangkan.
Meski upload juga pake akun pribadi, tetep aja kalo buat orang kurang berpendidikan hal itu melanggar moral, ibu negara gak boleh bahagia selama rakyatnya masih ada yang miskin dan berkekurangan (ini salah satu contoh kalimat sarkasme).
Satu pihak lainnya, yang membabi buta mencaci maki dan menghubung-hubungkan dengan banyak hal "gak nyambung" lainnya, ampun deh.. Dosa ditanggung sendiri-sendiri.
Kalo emang lebih pinter, noh nyalonin diri jadi presiden, ato ibu presiden, ato paling ndak berusahalah jadi istri presiden ato suaminya :) kita lihat sepintar apa sih nantinya.


Tidak ada komentar: