25.12.10

Natal, selamat?

Ga terasa Natal udah datang lagi.
Meski tahun ini cuman ngerayain Natal dalam hati :) tetep bersyukur boleh percaya, yang ga semua orang bisa.

Gerah liat dimana-mana gereja pada sibuk cari pelanggan (baca : umat) di kebaktian natal. Dijamin kantung persembahan bakal diputerin berkali-kali, dan uang parkir dinaikkan. Yah, sedih juga gereja jaman sekarang kesannya gak lebih dari EO ato franchise profesional, hehe

Kemaren baca satu artikel. Tentang Natal Mesir.
Intinya sih mengingatkan pembacanya kalo Natal itu sejarahnya cukup kelam.
Setelah Yesus lahir, raja Herodes yang berkuasa waktu itu kan suka percaya ramal-ramalan, yakin ada bayi yang akan menggulingkan kekuasaannya. Jadi dia kasih perintah untuk membunuh semua bayi di bawah dua tahun di seluruh negeri. Sementara itu Maria, Yusuf, dan Yesus berhasil mengungsi ke Mesir untuk beberapa tahun.

Jadi, natal ga ada hubungannya ama santa klaus ato kita sebutnya sinterklas. Badut gendut berjenggot n berbaju merah beludru yang bisa ngabulin keinginan anak baek, uh
Natal juga ga ada hubungannya ama pohon cemara plastik yang dihias-hias.
Natal juga ga ada hubungannya ama beragam mainan ato hadiah dibungkus kertas ijo merah..

Lahir untuk dikorbankan, lahir untuk mati dan dibangkitkan.
Lahir untuk manusia yang percaya.
Lahir untuk membawa perpisahan.
Lahir untuk menguji iman.
Lahir untuk menyampaikan tanggung jawab besar.
Lahir untuk keselamatan.

Selamat Natal bagi yang merayakan.
Iman, harapan dan kasih.
Iman akan hilang, harapan akan berlalu, tapi kasih tinggal tetap.
Amin.

Tidak ada komentar: